Beragama itu Ikut Rasulullah, Bukan Ikut Kata Ustadz !

"Beragama itu Ikut Rasulullah, Bukan Ikut Kata Ustadz ! "

Salah satu komentar yang kubaca. MasyaAllah yang ngaku umatnya pastilah akan mengikuti Rasulullah. Seandainya Rasulullah masih ada, insyaAllah kita akan berada di barisannya. Ikut apa kata Rasulullah. I'tiba kepadanya.

Sayangnya telah jauh jarak kita dari manusia mulia itu. Hanya rindu. Untungnya Rasulullah pernah sampaikan bahwa Nabi meninggalkan warisan, salah satunya adalah ulama.

"...Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi, sebab para Nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham. Mereka mewariskan ilmu. Siapa saja yang memungut ilmu itu, maka ia mendapatkan bagian yang sempurna." (HR Abu Dawud)

Maka mengikuti Ustadz apalagi dia adalah ulama, sejatinya sedang mengikuti Rasulullah. Bukankah ulama itu menyampaikan alquran dan pesan Nabi? Jadi kenapa dipertentangkan antara mengikuti Nabi dengan mengikuti kata Ustadz ?

Memang sebagai muqollid (pengikut) kita harus jadi muqollid muttabi' bukan muqollid 'am. Mengikuti perkataan Ustadz atau Ulama karena kita tahu landasannya. Faham dalilnya. Bukan jadi pengikut buta.

Maka yang mengambil pendapat musik haram InsyaAllah  ikut ulama. Yang membolehkan musik selama isinya bukan kemaksiatan, juga ikut ulama. Isbal atau cingkrang semua ikut ulama. Dan faham dalil atas setiap pilihan kita.

Perbedaan pendapat ulama itu  fitrah. Makanya ada imam 4 mazhab. Karena beda-beda. Abu Bakar ra dan Umar ra saja sering berbeda dalam beberapa hal. Tapi mereka bersatu dalam ikatan yang sama. Ikatan aqidah.


Kak Oksa
Channel telegram : t.me/kak_oksa